Rabu, 14 September 2016

EKSPOR PANGAN
 Hasil gambar untuk ekspor pangan
 
Surat keterangan ekspor pangan bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa pangan yang diekspor layak dan aman untuk dikonsumsi, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Persyaratan Data dan Dokumen
A.  SKE untuk Bahan Baku Pangan, BTP dan Produk Pangan yang sudah terdaftar di Badan POM (mempunyai nomor persetujuan pendaftaran/no.MD)/ mempunyai Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) dari Dinas Kesehatan.
1.    Surat Permohonan
a.    Nama dan alamat eksportir
b.    Nama Jenis dan Nama Dagang
c.   Jenis Kemasan/Berat/Volume
d.   Jumlah yang diekspor
e.   Negara Tujuan
f.   Nama dan Alamat Sarana Produksi
g.   Nomor Persetujuan Pendaftaran
h.   Masa Kedaluwarsa Produk (Exp.Date)
i.   Nomor Lot/Batch/Kode Produksi
j.   Nama Pelabuhan Tujuan
2.  Surat Pernyataan (diatas materai Rp. 6000,-)
Surat Pernyataan (diatas materai Rp. 6000,-) Jika produk pangan khusus ekspor mengalami perubahan desain kemasan/label dari yang telah disetujui pada waktu pendaftaran, namun mutu dan kualitas produk yang akan diekspor sama dengan mutu dan kualitas produk yang beredar di Indonesia.
3.   Surat Perjanjian kerjasama antara produsen dan eksportir (Jika produk diekspor bukan oleh produsen produk yang bersangkutan).
4.   Fotokopi surat Persetujuan Pendaftaran (no MD) dan desain kemasan/label produk yang disetujuui pada waktu pendaftaran untuk produk terdaftar di Badan POM atau Fotokopi Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) untuk produk terdaftar di Dinas Kesehatan.
5.  Sertifikat-sertifikat analisa dari laboratorium terakreditasi, dengan masa berlaku maksimal 12 bulan, yaitu :
a.   Sertifikat analisa cemaran kimia dan cemaran mikrobiologi dilampirkan untuk setiap kali ekspor
b.   Sertifikat analisa 3 MCPD (untuk produk Hydrolized Vegetable Protein, Isolated Soy Protein, Soy Sauce)
c.   Sertifikat GMO (untuk produk dan hasil olah dari kedelai, jagung, tomat, kentang)
6.   Contoh sampel dan kemasan/label produk yang beredar di Indonesia dan produk yang akan diekspor. Pada kemasan/label produk yang akan diekspor harus dicantumkan nama/alamat produsen atau negara asal produk (Indonesia)
7.  Nilai invoice produk yang
 
B.  Bahan Baku untuk Pangan, BTP, dan Produk Pangan yang belum terdaftar di Badan POM/belum mempunyai Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) dari Dinas Kesehatan
1.  Surat Permohonan
a.   Nama dan alamat eksportir
b.   Nama Jenis dan Nama dagang
c.   Jenis Kemasan/Berat/Volume
d.   Jumlah yang diekspor
e.   Negara Tujuan
f.   Nama dan Alamat Sarana Produksi
g.   Nomor Persetujuan Pendaftaran
h.   Masa Kedaluwarsa Produk (Exp.Date)
i.   Nomor Lot/Batch/Kode Produksi
j.   Nama Pelabuhan Tujuan
2.  Surat perjanjian kerjasama antara produsen dan eksportir, apabila produk diekspor bukan oleh produsen produk yang bersangkutan.
3.  Spesifikasi produk yang memuat :
a.   Deskripsi/komposisi/ingredient
b.   Karakteristik fisika/kimia/mikrobiologi
c.   Kemasan
d.   Penggunaan/aplikasi
e.   Penyimpanan, masa kedaluwarsa dan cara penyimpanan
4.  Sertifikat-sertifikat analisa dari laboratorium terakreditasim, dengan masa berlaku maksimal 12 bulan, yaitu :
a.   Sertifikat analisa cemaran kimia dan cemaran mikrobiologi dilampirkan untuk setiap kali ekspor
b.   Sertifikat analisa 3 MCPD (untuk produk Hydrolized Vegetable Protein, Isolated Soy Protein, Soy Sauce)
c.   Sertifikat GMO (untuk produk dan hasil olah dari kedelai, jagung, tomat, kentang)
5.  Hasil pemeriksaan sarana produksi yang memenuhi syarat yang dilakukan oleh Badan Pom atau Balai/Balai Besar POM.
a.   Jika hasil pemeriksaan sarana produksi memperoleh penilaian minimal B, maka SKE dapat diberikan.
b.   Jika hasil pemeriksaan sarana produksi tidak memenuhi persyaratan Cara Produksi Pangan yang Baik, maka Produsen harus memberkan tindak lanjut perbaikan terlebih dahulu.
6.  Contoh sampel dan kemasan/label produk yang beredar di Indonesia dan produk yang akan diekspor. Pada kemasan/label pproduk yang akan diekspor harus dicantumkan nama/alamat produsen atau negara asal produk (Indonesia)
7.  Nilai Invoice produk yang diekspor
a.   Biaya:
Biaya evaluasi dan penerbitan per item produk ke BNI sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (BNBP)sesuai PP No.48 Tahun 2010.
b.   Waktu :
Waktu penyelesaian penerbitan SKE adalah 1 (satu) hari kerja terhadap pemenuhan dokumen persyaratan yang lengkap dan benar.
c.   Peraturan/persyaratan keamanan pangan yang harus dipenuhi oleh industri yang akan mengekspor pangannya mengacu pada peraturan /persyaratan keamanan pangan di negara tujuan ekspor.
 
  

Pentingnya Sebuah Kemasan Produk Dalam Pemasaran



Pentingnya Sebuah Kemasan Produk Dalam Pemasaran

 Hasil gambar untuk pentingnya sebuah kemasan produk


Branding adalah cara untuk mengenalkan kepada seseorang mengenai identitas terhadap sebuah objek tertentu. Jika saat ini kita berbicara tentang produk, maka branding adalah cara untuk mengenalkan produk kepada konsumen. Kemasan atau packaging sangatlah berkaitan erat dengan branding itu sendiri. Jika saat ini Anda telah memiliki produk namun belum memiliki desain untuk kemasan produk Anda, sekarang saatnya mulai membuat desain kemasan untuk produk Anda.

Kemasan sebuah produk merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi banyaknya penjualan atau minatnya konsumen terhadap produk tersebut. Jika hal ini benar, sudahkah Anda sekarang membuat kemasan untuk produk Anda? Bagi yang sudah, mungkin beberapa masih banyak yang belum yakin dan bertanya-tanya apakah desain kemasan produk mereka sudah menarik?

Kebanyakan beberapa pengusaha diluar sana berfikir bahwa kualitas sebuah produk dan cara pemasaran jauh lebih diutamakan untuk meningkatkan penjualan, dibandingkan fokus pada kemasan produk. Padahal beberapa unsur yang mempengaruhi penjualan produk seperti kualitas produk, pelayanan, pemasaran, dan kemasan juga saling mendukung satu sama lain. Jadi, belum tentu juga jika produk dengan kualitas yang bagus maka akan banyak peminatnya, kecuali bila konsumen tersebut benar-benar membutuhkannya. Kemasan suatu produk inilah yang mungkin perlu Anda pikirkan sebagai bagian dari strategi pemasaran.

Dibawah ini ada beberapa hal yang berkaitan dengan sebuah kemasan produk, seperti fungsi, manfaat, serta strategi marketing.

1. Fungsi

Tujuan atau fungsi utama dari adanya kemasan produk adalah, untuk melindungi produk dari goresan atau cacat produk yang membuat produk menjadi rusak. Selain itu juga kemasan produk tidak hanya difungsikan pada saat proses pendistribusian barang dari pabrik ke beberapa distributor, tapi kemasan produk juga bisa melindungi produk ketika berada di toko-toko retail.

2. Daya Tarik
 Hasil gambar untuk daya tarik
Umumnya banyak perusahaan melakukan sebuah riset terlebih dahulu tentang skema warna, desain, maupun jenis pada sebuah kemasan produk yang akan dipasarkannya. Hal ini dilakukan agar tingkat pemasaran produknya jauh lebih luas lagi. Jika Anda ingin produk yang Anda jual banyak peminatnya, maka Anda bisa menyiapkan desain packaging yang tepat untuk produk Anda. Karena seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, salah satu yang membuat produk tersebut bisa laku adalah kemasan produk yang bisa menjadi daya tarik bagi pelanggan.

  3. Promosi
 Hasil gambar untuk promosi

Sebuah kemasan produk juga berperan penting dalam memberikan informasi produk seperti, manfaat, kegunaan, tagline, maupun cara pembuatan. Semuanya bisa dicantumkan pada desain kemasan agar konsumen tahu tentang manfaat dari produk tersebut, yang terpenting janganlah menyampaikan semuanya hingga desain menjadi penuh dan malah membuat konsumen menjadi jenuh melihanya.

4. Mendukung keputusan Berbelanja



Hasil gambar untuk belanja

Anda sebagai pemilik produk bebas mencantumkan informasi apapun yang nantinya bisa mempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan membeli produk Anda. Akan tetapi jangan terlalu berlebihan dalam menyampaikan seluruh informasi yang Anda miliki.

5. Diferensiasi

 http://blog.sribu.com/wp-content/uploads/2013/11/Packaging-pisang.png

Kemasan juga bisa dijadikan sebagai identitas bagi sebuah produk, misalnya ada beberapa produk A dan B yang ditata rapi pada sebuah toko, produk tersebut secara fungsi sama, rasa bisa dikatakan hampir sama, namun karena kemasannya berbeda bisa jadi konsumen akan lebih cenderung memilih produk yang memiliki kemasan yang menarik menurutnya.

6. Meningkatkan efisiensi

Misalnya : memudahkan penghitungan (satu kemasan berisi 10, 1 lusin, 1 gross dan sebagainya), memudahkan pengiriman dan penyimpanan. Hal ini penting dalam dunia perdagangan.

7. Melindungi pengaruh buruk dari luar maupun di dalamnya,
 Hasil gambar untuk fungsi kemasan dalam sebuah produk
 Misalnya jika produk yang dikemas berupa produk yang berbau tajam, atau produk berbahaya seperti air keras, gas beracun dan produk yang dapat menularkan warna, maka dengan mengemas produk ini dapat melindungi produk-produk lain di sekitarnya.

8. Melindungi dan mengawetkan produk
 Hasil gambar untuk fungsi kemasan dalam sebuah produk
 Seperti melindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk.


Dikutip dari :  https://jarvis-store.com/artikel/pentingnya-sebuah-kemasan-produk-dalam-pemasaran
                      http://www.kaskus.co.id/thread/51950e003c118e4822000002/fungsi-kemasan-       amp-pengemasan-produk-pangan/

Selasa, 13 September 2016

Konsep Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran 4P (Marketing Mix)

Konsep Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran 4P (Marketing Mix)

Pengertian Strategi Pemasaran

Sebelum penjelasan lebih lanjut mungkin sebaiknya kita harus paham dan mengerti terlebih dahulu mengenai apa itu strategi pemasaran. Perencanaan strategi pemasaran produk memberikan dasar bagi perusahaan untuk mengambil langkah yang efektif untuk masa yang akan datang.

Strategi Pemasaran menurut W. Y. Stanton adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial 


Hal-Hal perlu dipertimbangkan sebelum menerapkan Strategi Pemasaran Produk

Menerapkan Strategi pemasaran di awali dengan menganalisa secara keseluruhan dari situasi perusahaan Pemasar harus melakukan analisis SWOT (SWOT analysis), di mana ia menilai kekuatan (strengths [S]), kelemahan (weaknesses [W]), peluang (opportunities [O]), dan ancaman (threats [T]) perusahaan secara keseluruhan
  • Kekuatan (Strengths) meliputi kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional positif yang dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya
  • Kelemahan (Weaknesses) meliputi keterbatasan internal dan faktor situasional negatif yang dapat menghalangi performa perusahaan
  • Peluang (Opportunities) adalah faktor atau tren yang menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan
  • Dan ancaman (Threats) adalah faktor pada lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan yang menghadirkan tantangan bagi performa perusahaan 

Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


Strategi Pemasaran berorientasi menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan membangun hubungan relationship dengan pelanggan

Menciptakan nilai tambah dengan memahami kebutuhan pasar meliputi keinginan pelanggan, melakukan riset pelanggan dan pasar, menata informasi pemasaran dan data pelanggan, membangun metode pemasaran yang terintegrasi dan memberikan nilai tambah, membangun hubungan yang saling menguntungkan dalam menciptakan kepuasan pelanggan 


Faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam Strategi Pemasaran

Dalam strategi pemasaran, ada bebarapa faktor utama yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan yaitu :
  1. Siklus Daur hidup produk, Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
  2. Tingkat persaingan perusahaan di pasar, Strategi pemasaran harus bisa disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam tingkat persaingan, apakah dalam kategori memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari ceruk pasar.
  3. Keadaan ekonomi, Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi, perusahaan harus memandang ke depan dan mengembangkan strategi jangka panjang untuk memenuhi kondisi yang sedang berubah dalam industri mereka dan memastikan kelangsungan perusahaan pada jangka panjang



Langkah-Langkah Penerapan Strategi Pemasaran

Penerapan Strategi Pemasaran melalui langkah-langkah sebagai berikut: 
  • Segmentasi Pasar (Market Segmentation), adalah tindakan membagi pasar menjadi kelompok pembeli berbeda dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran terpisah
  •  Penetapan Target Pasar (Market Targeting), yaitu proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dilayani, penetapan sasaran pasar terdiri dari merancang strategi untuk membangun hubungan yang benar dengan pelanggan yang tepat, atau sebuah perusahaan besar mungkin memutuskan untuk menawarkan ragam produk yang lengkap dalam melayani seluruh segmen pasarnya, sebagian besar perusahaan memasuki pasar baru dengan melayani segmen tunggal, dan jika hal ini terbukti berhasil, mereka menambahkan segmen
  • Diferensiasi dan Posisi Pasar (Differentiation & Positioning), perusahaan harus memutuskan bagaimana mendifferensiasikan penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran dan posisi apa yang ingin ditempatinya dalam segmen tersebut, posisi produk adalah tempat yang diduduki produk relatif terhadap pesaingnya dalam pikiran konsumen, pemasar ingin mengembangkan posisi pasar unik bagi produk mereka. Jika sebuah produk dianggap sama persis dengan produk lainnya di pasar,  konsumen tidak mempunyai alasan untuk membelinya. 


Mengembangkan Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran Terintegrasi

Setelah strategi pemasaran ditetapkan maka perusahaan diharapkan untuk menerapkan dan merencanakan rincian bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan kumpulan alat pemasaran taktis terkendali – produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan di pasar sasaran.
Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri dari “empat P” yaitu:
  • Produk (product) , kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran meliputi : ragam, kualitas, gesain. fitur, nama merek,  dan kemasan.
  • Harga (price), adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk meliputi: daftar harga, diskon potongan harga, periode pembayaran, dan persyaratan kredit
  • Tempat (place), kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran meliputi: Lokasi, saluran distribusi, persediaan, transportasi dan logistik
  • Promosi (promotion) berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya meliputi : Iklan dan promosi penjualan.
Program pemasaran yang efektif harus dapat memadukan semua elemen bauran pemasaran ke dalam suatu program pemasaran terintegrasi yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan dengan menghantarkan nilai bagi konsumen.
Sebelum membangun dan menerapkan 4 P diatas, pemasar sebaiknya memikirkan terlebih dahulu “empat C” seperti yang diungkapkan oleh Ir. Fl. Titik Wijayanti, MM, dalam bukunya Marketing Plan! Perlukah Managing Marketing Plan? yang terdiri dari:
  • Solusi Pelanggan (Customer Solution), Produk dapat membantu dan mampu memecahkan masalah konsumen
  • Biaya Pelanggan (Customer Cost), Harga yang dibayarkan konsumen untuk membeli produk tersebut sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.
  • Kenyamanan (Convenience), Produk tersebut mampu menyenangkan konsumen karena mudah diperoleh di mana-mana
  • Komunikasi (Communication), Produsen melakukan komunikasi produk kepada konsumen secara benar dan tepat sasaran.

Demikian sekilas tentang Konsep Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran, semoga artikel ini bermanfaat. 

Sumber Referensi: Prinsip-prinsip Pemasaran” oleh Philip Kotler & Gary Armstrong. 2008., edisi 12. Penerbit Erlangga  Jakarta
 

7 Tantangan untuk Memulai Wirausaha

7 Tantangan untuk Memulai Wirausaha

7 Tantangan untuk memulai wirausaha
Ada banyak alasan yang mendasari seseorang untuk terjun ke dalam dunia wirausaha, diantaranya karena bosan dengan pekerjaan kantoran, atau karena merasa memiliki “bakat” berdagang. Alasan lainnya, karena ingin bebas melakoni pekerjaan yang digemari, tanpa kewajiban untuk melapor ke atasan.
Sayangnya, tak banyak wirausahawan yang menyadari beratnya tantangan yang harus dihadapi, terutama saat pertama kali merintis usahanya. Alhasil, semangat yang menggebu-gebu di awal perintisan wirausaha akhirnya meredup, dan bahkan berujung pada kerugian dan gulung tikar.
Tentunya, ini bukanlah hasil yang ingin Anda capai. Karena itu, melalui blog post berikut, Sribu mengingatkan kembali kepada Anda tantangan-tantangan apa saja yang akan Anda hadapi ketika akan memulai sebuah wirausaha.

1.    Tidak mampu melihat potensi masalah yang meningkat

maze-solve-problems

Tentu saja, ide wirausaha Anda terlihat sangat brilian dan tanpa cela saat mereka pertama kali muncul dalam benak Anda. Namun sesungguhnya, potensi masalah akan mulai muncul, dan akan terus meningkat dengan kecepatan mengejutkan, saat Anda mulai memasuki setiap fase berikut ini:
– Merefleksikan kembali ide wirausaha yang muncul di kepala Anda, dan memvalidasi potensi ide tersebut secara pribadi
– Berbagi ide wirausaha Anda dengan orang-orang terdekat, tak peduli apakah mereka memiliki pengetahuan yang cukup seputar dunia wirausaha atau tidak
– Berbagi ide wirausaha dengan orang-orang yang menurut Anda memiliki visi, misi dan pemikiran yang serupa dengan Anda
– Melakukan riset pasar secara pribadi
– Merekrut rekan-rekan wirausaha yang nantinya akan Anda bayar (termasuk vendor dan pihak ketiga lainnya)
– Berbicara dengan propek potensial
– Berbicara dengan investor potensial
Kenyataannya, jika Anda tidak memahami tingkat potensi masalah di setiap fase yang akan Anda jalani tersebut di atas, Anda akan menyadari bahwa Anda memasuki setiap fasenya dalam keadaan tidak siap, yang akhirnya akan mengantarkan Anda pada kegagalan tak terhindarkan.
 
2.    Menyalahartikan aktivitas sebagai progress

539w

Sebagai perintis wirausaha, ada banyak sekali hal yang harus Anda lakukan, dan banyak pula hal yang bisa Anda lakukan, meski awalnya tidak Anda rencanakan. Banyak sekali aktivitas yang telah Anda lakukan, tanpa pemberitahuan sama sekali kepada konsumen potensial Anda. Lebih lucunya lagi, Anda bisa saja melakukan suatu pekerjaan, yang pada akhirnya membuat daftar pekerjaan Anda justru jadi bertambah semakin banyak. Misalnya saja, Anda akhirnya memutuskan untuk mendaftarkan hak paten, bukan hanya satu, namun lima produk sekaligus. Tentunya, hal ini membuat Anda harus bekerja ekstra. Ujung-ujungnya pun, Anda akan dibebani semakin banyak pekerjaan lainnya, misalnya pengurusan berbagai dokumen dan perijinan, yang tentunya memiliki runtutan pekerjaan lainnya (lagi), dan seterusnya.
Yang menyedihkan, seringkali pemilik wirausaha menyalahartikan aktivitas dan pekerjaan-pekerjaan yang padat itu sebagai progress.
Sekedar saran, segala bentuk aktivitas yang tidak menghasilkan nilai tambah yang bisa terukur bagi konsumen Anda harus dipertanyakan. Ada kemungkinan itu semua hanyalah aktivitas yang tidak berujung ke mana-mana.

3.    Kekurangan pencapaian yang berharga

Kecuali jika Anda berhasil menciptakan sebuah produk baru yang sangat mencengangkan, Anda perlu menciptakan sebuah identitas yang akan meningkatkan kredibilitas wirausaha Anda. Publik harus mampu dengan mudah memahami dan mengapresiasi mengapa Anda orang yang tepat untuk membawa bisnis wirausaha ini menuju masa depan yang lebih cemerlang. Jika mereka tidak percaya kepada Anda, tak perlu waktu lama bagi mereka untuk kehilangan kepercayaan mereka pada wirausaha yang Anda rintis juga.
Kenyataannya, publik masih menilai sebuah buku dari sampulnya, dan menilai seorang wirausahawan dari pencapaian-pencapaian berharga yang pernah mereka capai sebelumnya. Jadi, Anda sebaiknya mempersiapkan diri untuk menghadapi hal itu.
 
4.    Tidak tahu apa yang sebaiknya tidak dilakukan
confused-man
Waktu adalah aset paling berharga yang Anda miliki saat ini. Jadi, yang terpenting bagi Anda adalah tidak hanya mengetahui hal-hal apa yang harus Anda lakukan, namun lebih penting lagi adalah, mengetahui apa yang tidak seharusnya Anda lakukan.
Dan, bagaimana Anda bisa mengetahui hal itu? Jawabannya, semua kembali pada pengalaman dan jam terbang Anda.
Namun, mengingat Anda baru pertama kali menjalani bisnis wirausaha, maka tentu saja pengalaman bukanlah kekuatan utama Anda. Jadi, cobalah Anda bertukar pikiran dengan orang-orang yang sudah pernah menjalani bisnis wirausaha sebelumnya, yang sudah berpengalaman, dan mau mengajari Anda.

5.    Tidak mau mengakui kesalahan

NO

Anda harus mulai belajar untuk mengenali kesalahan, mengakuinya, dan melanjutkan pekerjaan lainnya. Saat Anda mengambil sebuah langkah yang keliru, atau menghadapi sebuah hambatan, akan jauh lebih baik jika Anda mengakui kesalahan Anda, dan menyiapkan diri untuk aktivitas-aktivitas lain Anda selanjutnya.
Saat Anda terlalu lama berjibaku dalam mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, hanya sekedar untuk melepaskan diri dari ketidaknyamanan berada pada posisi yang disalahkan, sadarilah bahwa dalam posisi ini tidak akan ada yang akhirnya menjadi pemenang. Jika Anda dikelilingi oleh orang-orang yang cerdas, mereka tidak akan menggubris hal ini lebih lanjut; namun, jika orang-orang di sekeliling Anda justru mempermasalahkan siapa yang harus disalahkan jika terjadi kesalahan – dan membuktikan bahwa mereka sebenarnya tidak secerdas yang ingin mereka akui – maka, sebenarnya masalah yang Anda hadapi jauh lebih besar dari yang Anda bayangkan.
Lumrah jika kondisi pertama yang Anda masuki saat pertama kali merintis bisnis wirausaha adalah di posisi yang tidak nyaman, namun ketahuilah bahwa itu merupakan bagian dari proses perkembangan. Dan, dengan terus bertahan dengan kekeras-kepalaan untuk tidak mau menjadi penanggungjawab kesalahan, maka Anda tidak hanya mencoreng nama baik Anda sendiri, namun juga orang-orang lain di sekitar Anda.

6.    Mencoba memperbaiki kelemahan secara instan

Mencoba memperbaiki kelemahan saat pertama kali memasuki dunia wirausaha ibarat mencoba memperbaiki ban yang bocor saat kendaraan Anda masih melaju. Sadarilah bahwa tidak ada masa “uji coba” dalam perintisan bisnis wirausaha. Semuanya sangatlah nyata.
Satu-satunya cara untuk bisa memenangkan permainan ini adalah dengan menggunakan kekuatan Anda, berinvetasi pada kekuatan Anda, dan berinvestasi pada tim yang bisa menutupi kelemahan Anda.

7.    Meyakini bahwa semuanya bisa Anda control

say-no

Ini merupakan masalah klasik yang masih terus dihadapi orang yang baru terjun ke dalam dunia wirausaha. Kenyataannya, kepercayaan diri dan kesombongan hanya dipisahkan dengan garis tipis. Anda bisa saja berkilah bahwa Anda memiliki kepercayaan diri yang luar biasa, untuk menutupi keangkuhan Anda, sampai pada akhirnya Anda dipaksa untuk mengakui kesombongan Anda oleh kegagalan. Ada sebuah pepatah dari Afrika yang cocok digunakan untuk menggambarkan situasi ini, dan beberapa skenario lainnya. Pepatah tersebut berbunyi seperti ini: “Jika Anda ingin melaju dengan kencang, berkendaralah seorang diri. Jika Anda ingin melaju dengan jauh, berkendaralah bersama-sama.”
Wirausaha adalah suatu “permainan” yang hanya bisa Anda menangkan dalam jangka panjang. Ini adalah suatu “permainan” yang melibatkan banyak sekali pihak, di luar diri Anda sendiri. Jangan pernah percaya jika ada yang mengatakan bahwa dengan berwirausaha, artinya Anda bisa mengontrol semua hal, dari yang terbesar hingga yang terkecil, seorang diri; tak peduli seberapa cerdasnya dirimu.
———————————————————————————————————————————————————————————————————–
Tujuh hal di atas ini adalah tantangan yang terkadang tidak disadari mereka yang baru terjun dalam dunia wirausaha. Tapi, bukan berarti itu sudah mencakup semua hal yang mungkin bisa merintangi usaha Anda membesarkan wirausaha Anda. Akan ada banyak tantangan lain yang mungkin Anda hadapi selama perjalanan Anda. Jangan khawatir, semua yang Anda lakukan tidak akan sia-sia. Apapun bidang wirausaha yang Anda geluti, Anda pasti akan bisa memetik banyak pelajaran berharga. Karena itu, simak juga artikel 15 Hal Yang Dilakukan Pengusaha Sukses Setiap Harinya. Semoga bisa bermanfaat bagi Anda.

Dikutip dari :  http://blog.sribu.com/7-tantangan-untuk-memulai-wirausaha/

Kelemahan Menjadi Wirausaha



 Kelemahan Menjadi Wirausaha
Hasil gambar untuk KELEMAHAN MENJADI WIRAUSAHA 


Bukan Penipu - menjadi seorang wirausaha tidak semudah apa yang anda bayangkan. Berwirausaha juga memiliki beberapa kelemahan. Banyak Para wirausahawan yang mengalami jatuh bangun ketika berwirausaha namun mereka tetap yakin kalau bisnis mereka akan berkembang.

Berikut ini adalah 4 Kelemahan Menjadi Wirausaha yang harus anda ketahui :

1. Modal
Hasil gambar untuk modal

Untuk menjadi wirausaha yang sukses anda harus memiliki modal awal untuk membuka tempat usaha anda. Untuk memulai berbisnis anda membutuhkan modal. Anda harus bekerja dulu untuk mendapatkan modal. Jika tempat usaha anda mengharuskan memiliki toko. Anda harus punya modal besar. Tapi ada juga wirausaha yang hanya bermodal sekitar Ratusan ribu rupiah. Mereka memulai usaha rumahan.

2. Sulit mencari pelanggan atau mitra kerja
Hasil gambar untuk karyawan

Ketika anda baru memulai berwirausaha anda akan kesulitan mencari pelanggan atau mitra. Tetapi jika anda memiliki strategi marketing yang baik. Tak butuh waktu lama anda akan kebanjiran pelanggan. 

3. Resiko kerugian ditanggung Sendiri

  Hasil gambar untuk kerugian


 Berwirausaha artinya anda sendiri yang membangun, mengolah, dan mengatur usaha anda sendiri. Jadi, resiko kerugian juga ditanggung oleh anda sendiri.

4. Tanggung jawab yang besar
Hasil gambar untuk TANGGUNG JAWAB

Seorang wirausaha memiliki tanggung jawab yang besar. Tidak hanya memberi nafkah keluarga. Anda juga memiliki tanggung jawab memberi gaji karyawan (jika ada), kemudian anda harus bertanggung jawab jika ada barang yang rusak, melayani pelanggan atau menjawab komplain pelanggan.
nah, demikianlah beberapa kelemahan menjadi wirausaha semoga dapat memberi inspirasi bagi anda untuk berwirausaha. 

 5. Jam Kerja Panjang dan Tidak Pasti
Hasil gambar untuk JAM KERJA TAK PASTI

Pada saat sebagian orang telah tidur lelap di malam hari, seorang wirausahawan kadang masih bekerja, hal ini dilakukan agar keesokan harinya dapat berbisnis  dengan mitranya atau melayani para pelanggan dengan baik.  Selain itu tidak jarang menggunakan jam makan siang diisi dengan membicarakan bisnis  dengan mitra atau mengantarkan pesanan ke tempat pelanggannya.

6. Pendapatan Tidak Stabil
Hasil gambar untuk PENDAPATAN TAK SETABIL

Pendapatan seorang wirausahawan tergantung dari waktu dan kondisi, seperti pedagang pakaian jadi akan menghasilkan lebih banyak pada hari biasa dibanding hari menjelang lebaran.

7. Menanggung Resiko
Hasil gambar untuk MENANGGUNG RESIKO

Wirausahawan yang merangkap pemilik dan sebagai direktur bila dalam pengambilan keputusan yang diambilnya salah, maka resikonya ditanggung dan dirasakan langsung olehnya terhadap pihak ketiga lainnya.

8. Belajar tak ada akhirnya

Hasil gambar untuk BELAJAR

Untuk meningkatkan usahanya, wirausahawan harus mempunyai strategi belajar yang jitu.  Caranya bisa menonton tayangan pengusaha sukses, mengikuti seminar atau lokakarya yang dibawakan oleh pengusaha sukses.  Prinsipnya selama hayat masih dikandung badan, seorang pengusaha tidak boleh berhenti belajar.

9. Sering terlibat masalah keuangan 

Hasil gambar untuk MASALAH KEUANGAN

Wirausahawan harus mampu mengalokasikan uang yang ada untuk berbagai kepentingan.  Setiap masalah keuangan harus diselesaikan dengan baik.  Adanya keterlambatan pembayaran akan berimbas kepada jenis pengeluaran yang lainnya.

   Dikutip dari :